Membahas Pelestarian Bahasa Makassar di Kemah Literasi Sulsel

Forum TBM/SS. Salah satu sesi dalam Kemah Literasi Sulsel 2019 di Rumah Hijau Denassa (RHD) yakni Diskusi Bahasa Makassar dan Aksara Lontara. Hadir sebagai pembicara Sumarlin Rengko (Unhas) dan Eka Yuniarsi (Pendidik).


Pemateri membahas beberapa gejala yang bisa berdampak pada menurunnya minat masyarakat menggunakan bahasa Makassar, antara lain karena kurang percaya diri dan semakin berkurannya penggunaan bahasa ini di masyarakatnya. Setali tiga uang, ancaman sama lebih nyata pada aksara lontarak, karena semakin berkurangnya minat masyarakat mempelajari dan menggunakan aksara ini. 

Eka Yuniarsi menyampaikan semakin terbatasnya waktu belajar Bahasa Makassar di pendidikan formal berdampak signifikan pada minat dan kemauan masyarakat belajar Bahasa Makassar. "Mengajarkan bahasa Makassar di sekolah formal merupakan tempat paling memungkinkan melestarikan dan mendorong kemajuan bahasa Makassar" kata pendidik di SMPN 12 Makassar ini.

Kita apresiasi Forum TBM Sulsel sudah mau megangkat isu ini di Kemah Literasi, ini sangat bagus, ucap kedua pemateri. "Keberlanjutan bahasa daerah merupakan bagian dari gerakan literasi kita. Keberlanjutan bahasa daerah menjadi tanggung jawab kita bersama pemerintah, akademisi, masyarakat dan pegiat literasi" pesan Darmawan Denassa, Ketua Forum TBM Sulsel  [*]